pasopati

Saturday, June 21, 2008

ST dan Semih

Saya punya teman baru, orang Turki. Berkenalan secara sengaja kira-kira 4 bulan lalu, karena dia ingin mencari sewaan kamar yang serumah bersama orang Indonesia. Kebetulan ada teman saya yang lain yang merujuk orang Turki ini ke saya, bilang bahwa saya bisa mencarikan rumah dengan kriteria seperti yang orang Turki itu inginkan (memangnya saya makelar rumah apa ya? =p). Jadilah saya undang orang Turki itu ke rumah saya, bersilaturahmi dan berkenalan, sekaligus dia menjelaskan niat dan keinginannya kenapa ingin serumah dengan orang Indonesia di negeri Belanda ini. Usut punya usut, alasan dia membuat saya berdecak kagum dalam hati. Penjelasannya yang panjang lebar bisa saya ringkas dalam satu kalimat: akulturasi budaya antara negara Islam. Fiuh... mau tahu berapa umurnya? belum juga 22 tahun, tapi cita-citanya luar biasa. Buat dia, Indonesia adalah harapan, karena memiliki banyak penduduk yang beragama Islam. Turki juga harapan, dan dia sangat ingin belajar mengenai Indonesia, agar kelak kalau dia lulus bisa bekerja sama dengan orang-orang Indonesia.

Walaupun saya ujung-ujungnya gagal mencarikan rumah untuknya, perkenalan dengan orang Turki ini membuat saya memiliki seorang sahabat baru; yang alhamdulillah bisa menjadi teladan untuk saya. Kemarin baru saja saya main ke rumahnya; pertemuan terakhir sebelum dia mau kembali lagi ke Istanbul, karena program pertukaran pelajarnya telah usai. Kembali saya dikejutkan oleh niatnya. Masih topik akulturasi budaya dan penyebaran Islam, namun, kali ini dalam bentuk yang lain. Menurutnya, akulturasi budaya harus segera dilakukan, antar negara-negara Islam. Agar dapat bersatu dan tidak terpecah-belah. Bahkan kalau perlu, supaya bisa membuat organisasi perdagangan sendiri, lepas dari pengaruh negara2 kapitalis dan sosialis. Buat dia sendiri, salah satu wujud konkritnya adalah: menikah dengan orang Islam di luar Turki. Dan kelanjutannya adalah... seperti yang Anda bayangkan. Dia meminta kepada saya, bila kelak dia telah memantapkan hati, untuk menjadi rujukan dalam mencari wanita Indonesia. Fiuh (yang kedua) =p Dari mencari kamar, sampai mencari calon istri... kayanya saya harus segera buka biro jasa "sagala aya" he he..

Cukup bercandanya... Yang jelas, semua ucapan dan niat orang Turki ini, dengan inisial ST , senantiasa menginspirasi saya. Dalam usia semuda itu, sudah mengimpikan persatuan umat, dan lebih-lebih... turut serta terlibat aktif dalam mewujudkannya. Akhirnya saya kepikiran blog saya, yang udah jamuran kayanya... Kembali saya menulis, karena inspirasi dari sahabat saya itu. Semoga semua cita-citanya segera terkabul... dan semoga tulisan ini juga bisa menjadi inspirasi bagi rekan2 yang kebetulan lewat...

Oh ya, ada juga orang2 Turki yang lain yang menginspirasi saya. Mereka bermain untuk timnas Turki di Piala Eropa 2008. Dan Semih, salah satunya... Tulisan ini ditulis setelah Semih menceploskan bola ke gawang Kroasia, di menit ke 30 babak perpanjangan waktu yang kedua... Bangkit dari ketertinggalan... 3 kali dalam turnamen ini ... luar biasa..

There's still plenty of time for us to achieve our purposes,
and..
it (often) begins with a dream.

Labels: