Oleh-oleh Dari BBM
Seperti biasa, tidak on-line satu hari, maka window2 offline message menyerbu dengan ganas. Salah satunya seperti ini : "Nov-3Des 2006, 9-19, bursa buku murah dengan potongan harga mencapai 50%, bertempat di Gedung A Departemen Depdiknas, sebelah Ratu Plaza. Penerbit.... (lupa lagi, udah dihapus offline message-nya)." Jadilah saya menyimpan niat keesokan hari mau berburu buku-buku bagus dengan harga miring. Maklum, uang THR sama sekali belum terpakai karena lebaran yang sangat singkat dan padat untuk tahun ini dan tidak sempat berjalan-jalan ke mana pun selain rumah sepupu di Bandung.
Masuk kerja besoknya, ada sebuah pesan pendek masuk lagi : "Sibuk engga? Mau ikutan ke Borong Buku Murah (BBM) di wisma BNI?" Nah lho?? Gimana ini, kemarin katanya di sebelah Ratu Plaza, kok jadi di wisma BNI?? Usut punya usut ternyata offline message yang saya terima terpotong, seharusnya bunyinya : "24 Nov-3Des 2006, 9-19, bursa buku murah dengan potongan harga mencapai 50%, bertempat di Gedung A Departemen Depdiknas, sebelah Ratu Plaza. Penerbit...." Dan dari tanggal 6-8 November ada lagi kegiatan bursa buku , boleh dibilang gila-gilaan, dengan harga perbijinya Rp 2.500,- !!! Dengan semangat '45 saya pun merencanakan seusai rapat siang itu akan segera cabut ke wisma BNI. Apa daya, rapat pun memasuki masa over-time 2x30 menit (emang ada ya over-time sepanjang itu?) sehingga baru selesai pukul 3 kurang bertepatan dengan kumandang adzan ashar.
Yup! Keesokan harinya saya pun sudah mempersiapkan waktu untuk sekedar mampir ke wisma BNI. Dalam bayangan saya, nanti saya akan punya waktu cukup untuk memilih-milih dan membeli buku2 yang cukup menarik. Jam 10.00 teng saya tiba di lantai 2 Wisma BNI, di depan sebuah ruang terpampang tulisan "Borong Buku Murah (BBM)" dan di depan pintu masuk dipasang garis antrian yang berkelok-kelok cukup panjang. Kemarin teman saya sudah mengingatkan bahwa keadaan di sana sangat kacau, dan buku-buku yang tersisi ketika ia datang (pukul 12 siang ke atas) sudah bersisa komik-komik yang kurang menarik. Kalau masalah jam datang sudah saya siasati dengan datang lebih awal. Namun ternyata, saya salah perhitungan mengenai medan yang akan saya kunjungi. Alih-alih bisa memilih dengan tenang, ada juga kelompok-kelompok manusia sedang mengeroyok beberapa timbunan buku. Di sudut-sudut lainnya ada timbunan-timbunan buku yang dibiarkan tergeletak. Tadinya saya berniat menjelajah dari timbunan yang dibiarkan tergeletak, namun saya urungkan setelah saya lihat isinya hanya komik-komik lama. Ya sudah, langsung saya mengalihkan perhatian kepada kelompok orang yang berebutan buku dan bergabung di dalamnya. Dan di sinilah perhitungan saya meleset jauh. Buku yang pertama saya lihat dan tampak bagus langsung saya ambil dan kumpulkan. Padahal baca resensinya saja belum, jadilah saya hanyut dalam kegiatan "mengambil dengan penuh semangat tanpa pikir panjang" buku-buku yang tampaknya bagus.
Sudah selesai dengan satu timbunan buku, lantas saya berkeliling mencari timbunan lainnya. Beberapa buku saya sikat, termasuk buku terbitan Elex untuk anak-anak. Ah, bisa buat adik-adik di Bandung pikir saya. Kapan lagi 2.500?? Lagi asyik memilih buku anak-anak, terjadi kehebohan di belakang saya. Rupanya petugas jaga sedang mengeluarkan stok buku baru lainnya. Jadi sepertinya stok buku dikeluarkan dengan shift tertentu. Mungkin untuk menjamin buku bagus tidak habis secara cepat. Dengan semangat yang menggelora lagi, lantas saya pun memburu buku-buku baru itu. Jadi kondisinya mirip pasar senggol yang jualan barang-barang kebutuhan pokok, atau mirip juga dengan pembagian makanan berbuka gratis secara massal. Senggol sana-senggol sini, dan akhirnya saya urungkan juga berebutan, karena engga tega juga lihat ibu-ibu sama mbak-mbak terdorong sana-sini.
Dengan setumpuk buku di tangan, saya menuju kasir. Perkiraan saya ada sekitar 40-an buku di tangan saya. Ketika usai dihitung di kasir, mbak petugas meminta saya mengurangi satu buku yang telah saya ambil. Ternyata sistem yang diterapkan adalah pembelian harus kelipatan 4. Pikir saya, daripada mengurangi satu mendingan nambah 3 buku. Jadilah saya pilih beberapa komik-ensiklopedia terbitan Elex. Dan harganya luar biasa murahnya!! Total 35 buku yang saya beli tidaklah lebih mahal dari 2 buah buku yang saya beli di Gramedia sebelum puasa dulu.
Begitulah petualangan hari Selasa. Lumayan juga saya pikir, beli banyak bayarnya sedikit. Lantas timbul pertanyaan saya atas klaim beberapa dosen dan banyaknya artikel di surat kabar yang menyatakan bangsa Indonesia masih malas untuk membaca. Lha wong yang beli buku aja bejibun gitu, mulai dari pegawai bank sampai mahasiswa. Bukankah minat baca masyarakat tinggi??? Apa mungkin orang-orang yang beli buku berkardus-kardus itu untuk dijual kemudian, dan bukan untuk dibaca? Atau mungkin orang-orang banyak yang punya hobi ngumpulin buku dan bukan baca buku, seperti saya? Yang 40% koleksi buku saya saja belum yakin saya kuasai benar. Wallahu'alam.
NB : Tips untuk yang berminat ke BBM, jangan lupa bawa teman supaya kegiatan mengambil bukunya jadi lebih optimal. Maksudnya temen kita megangin buku, sementara kita mencari sekuat tenaga. Kalau tuh tenaga sudah habis, gantian deh...he he he
Masuk kerja besoknya, ada sebuah pesan pendek masuk lagi : "Sibuk engga? Mau ikutan ke Borong Buku Murah (BBM) di wisma BNI?" Nah lho?? Gimana ini, kemarin katanya di sebelah Ratu Plaza, kok jadi di wisma BNI?? Usut punya usut ternyata offline message yang saya terima terpotong, seharusnya bunyinya : "24 Nov-3Des 2006, 9-19, bursa buku murah dengan potongan harga mencapai 50%, bertempat di Gedung A Departemen Depdiknas, sebelah Ratu Plaza. Penerbit...." Dan dari tanggal 6-8 November ada lagi kegiatan bursa buku , boleh dibilang gila-gilaan, dengan harga perbijinya Rp 2.500,- !!! Dengan semangat '45 saya pun merencanakan seusai rapat siang itu akan segera cabut ke wisma BNI. Apa daya, rapat pun memasuki masa over-time 2x30 menit (emang ada ya over-time sepanjang itu?) sehingga baru selesai pukul 3 kurang bertepatan dengan kumandang adzan ashar.
Yup! Keesokan harinya saya pun sudah mempersiapkan waktu untuk sekedar mampir ke wisma BNI. Dalam bayangan saya, nanti saya akan punya waktu cukup untuk memilih-milih dan membeli buku2 yang cukup menarik. Jam 10.00 teng saya tiba di lantai 2 Wisma BNI, di depan sebuah ruang terpampang tulisan "Borong Buku Murah (BBM)" dan di depan pintu masuk dipasang garis antrian yang berkelok-kelok cukup panjang. Kemarin teman saya sudah mengingatkan bahwa keadaan di sana sangat kacau, dan buku-buku yang tersisi ketika ia datang (pukul 12 siang ke atas) sudah bersisa komik-komik yang kurang menarik. Kalau masalah jam datang sudah saya siasati dengan datang lebih awal. Namun ternyata, saya salah perhitungan mengenai medan yang akan saya kunjungi. Alih-alih bisa memilih dengan tenang, ada juga kelompok-kelompok manusia sedang mengeroyok beberapa timbunan buku. Di sudut-sudut lainnya ada timbunan-timbunan buku yang dibiarkan tergeletak. Tadinya saya berniat menjelajah dari timbunan yang dibiarkan tergeletak, namun saya urungkan setelah saya lihat isinya hanya komik-komik lama. Ya sudah, langsung saya mengalihkan perhatian kepada kelompok orang yang berebutan buku dan bergabung di dalamnya. Dan di sinilah perhitungan saya meleset jauh. Buku yang pertama saya lihat dan tampak bagus langsung saya ambil dan kumpulkan. Padahal baca resensinya saja belum, jadilah saya hanyut dalam kegiatan "mengambil dengan penuh semangat tanpa pikir panjang" buku-buku yang tampaknya bagus.
Sudah selesai dengan satu timbunan buku, lantas saya berkeliling mencari timbunan lainnya. Beberapa buku saya sikat, termasuk buku terbitan Elex untuk anak-anak. Ah, bisa buat adik-adik di Bandung pikir saya. Kapan lagi 2.500?? Lagi asyik memilih buku anak-anak, terjadi kehebohan di belakang saya. Rupanya petugas jaga sedang mengeluarkan stok buku baru lainnya. Jadi sepertinya stok buku dikeluarkan dengan shift tertentu. Mungkin untuk menjamin buku bagus tidak habis secara cepat. Dengan semangat yang menggelora lagi, lantas saya pun memburu buku-buku baru itu. Jadi kondisinya mirip pasar senggol yang jualan barang-barang kebutuhan pokok, atau mirip juga dengan pembagian makanan berbuka gratis secara massal. Senggol sana-senggol sini, dan akhirnya saya urungkan juga berebutan, karena engga tega juga lihat ibu-ibu sama mbak-mbak terdorong sana-sini.
Dengan setumpuk buku di tangan, saya menuju kasir. Perkiraan saya ada sekitar 40-an buku di tangan saya. Ketika usai dihitung di kasir, mbak petugas meminta saya mengurangi satu buku yang telah saya ambil. Ternyata sistem yang diterapkan adalah pembelian harus kelipatan 4. Pikir saya, daripada mengurangi satu mendingan nambah 3 buku. Jadilah saya pilih beberapa komik-ensiklopedia terbitan Elex. Dan harganya luar biasa murahnya!! Total 35 buku yang saya beli tidaklah lebih mahal dari 2 buah buku yang saya beli di Gramedia sebelum puasa dulu.
Begitulah petualangan hari Selasa. Lumayan juga saya pikir, beli banyak bayarnya sedikit. Lantas timbul pertanyaan saya atas klaim beberapa dosen dan banyaknya artikel di surat kabar yang menyatakan bangsa Indonesia masih malas untuk membaca. Lha wong yang beli buku aja bejibun gitu, mulai dari pegawai bank sampai mahasiswa. Bukankah minat baca masyarakat tinggi??? Apa mungkin orang-orang yang beli buku berkardus-kardus itu untuk dijual kemudian, dan bukan untuk dibaca? Atau mungkin orang-orang banyak yang punya hobi ngumpulin buku dan bukan baca buku, seperti saya? Yang 40% koleksi buku saya saja belum yakin saya kuasai benar. Wallahu'alam.
NB : Tips untuk yang berminat ke BBM, jangan lupa bawa teman supaya kegiatan mengambil bukunya jadi lebih optimal. Maksudnya temen kita megangin buku, sementara kita mencari sekuat tenaga. Kalau tuh tenaga sudah habis, gantian deh...he he he
Labels: Keseharian
11 Comments:
wuihhh...di BNI masih lumayan adem yah kayaknya Pak...kalo pas Ramadhan kemarin di Bentara Budaya...ampun deh...parah banget!!!udah panas, lg shaum, desek2an, hukum rimba bangettt :(...gak nemu buku yang OK lagi...:((
By RoSa, at 2:28 PM
wuiihhh..juga deh...kayak..si ibu dokter.he..he..he...
lha tak pikir apa-an BBM...
ternyata...ya itu-tuh...
wah mas kalau banyak buku ya pinjemin gitu..tp inget ya jgn yg terlalu berat..
ntar bawanya susah..hehe.he...
By Siti, at 11:43 AM
diantara tumpukan buku yang di borong..buku apa yg paling bagus dan menarik?
By Pecintalangit, at 10:22 AM
--Rosa
Oh gitu ya? Ya beda tipis deh .. Tapi kalau hukum rimba, sepakat he he he
--Pilar
Pinjem monggo aja mbak. Iya nih berat, makanya saya titip kantor sampe akhir pekan.
--Syeeddath
Sementara belum saya baca. Tapi kalau lihat sampul dan judul, yang cukup menarik : 1) Pembangunan & krisis; Memetakan Perekonomian Indonesia; 2) Reformasi Administrasi Publik
Di samping salah satunya harganya 5.000 (rada mahal) he he he
By agung, at 11:45 AM
Gung, itu yang tanggal 6-8 kan??
Ko ga ngasi tau sii..soal event yang tanggal 6-8 itu..Di milis kek..dimana kek..Hiks
Kalo yang sampe 3 Desember itu diskonnya cuma mentok sampe 50% ya?
By Anonymous, at 11:49 AM
ehh..sebutin dong buku apa aja yang dibeli..(semuanya..whehehehe)
Kalo ada yang menarik saya beli deh..dari Agung..tambah 500 per buku, itung-itung biaya desek-desekan dan biaya nenteng2 buku..:D
By Anonymous, at 11:51 AM
--Ika
Yah gimana mau ngasihtahu ka, wong saya tahunya baru tanggal 7. Kalau yang sampai 3 Desember dapet kiriman YM-nya sih cuma 50%.
Judul buku ntar saya email deh. Tapi kalau dijual lagi, berarti saya kemakan posting ini dong he he he
By agung, at 11:50 PM
ta'tunggu yo!
eh iya gimana kerjaan kita bertiga yang ga jelas ini?
Dah dapet jawaban?(sori nanyanya via blog..Gak nduwe pulsa soale)
By Anonymous, at 6:04 AM
eh lupa..
di Bandung juga ada bursa buku murah serupa..Di deket Istiqomah..Sama!! Harganya fantastis ceunah..10ribu bisa dapet 4 buku
By Anonymous, at 6:05 AM
Wah kebayang deh kayak gimana desek2annya. BBM yang dibandung aja (peserta cuma Elex Komputindo) yang ngantri banyak dan desek2an. sampai rela nunggu dari pagi buat nunggu pintu di buka.
yah namanya juga buku murah, kayak mau beli makanan murah aja.
By Anonim, at 8:56 AM
# widiyarti
Waduh.. Yang di Bandung saya engga bisa ikutan tuh!!
By agung, at 12:52 PM
Post a Comment
<< Home