pasopati

Friday, January 26, 2007

Tanpa Judul

Di akhir malam,
Bercerita langit tentang apa saja yang yang ada di baliknya,
Berkisah bumi tentang tingkah-laku penghuninya,
Hari itu... Untuk apa saja dihabiskan..

Sering kita lihat pohon dengan akarnya yang menghunjam tanah,
Berdiri tegak menjulang,
Namun ada juga dahannya yang patah,
Pun daunnya lepas dan berguguran,
Salah siapa?

Pertanyaannya bukanlah salah siapa,
Tapi apakah salah ketika ranting itu patah?
Dan apakah salah juga ketika dedaunan berguguran?
Bukankah kelak mereka menjadi pupuk bagi tegaknya sang pohon?

Janganlah melihat sebuah dadu dari satu sisinya saja,
Niscaya "seperenam" saja yang kita dapat,
Butuh kearifan untuk memperoleh "setengah", apalagi "satu"

Ketika kata begitu mudahnya diucapkan,
Namun begitu sulitnya diwujudkan dalam perbuatan,
Maka diam jauh lebih baik,
Merenung dan berpikir untuk menemukan jawaban,
Sudah benarkah arah langkah kaki kita?

Labels:

12 Comments:

  • ...di luar sana ada banyak hikmah atas nilai kehidupan.
    adalah pilihan diri utk menerima,juga hak jiwa utk menggugat.
    atas nama pencarian eksistensi ke-hamba-an kita.
    namun, apapun itu pada akhirnya kita akan kembali ke satu titik yg sama.
    kini,pertanyaannya lewat sebelah mana,kiri atau kanan??...

    kt anis matta:kita tdk perlu utk menjadi segalanya,tapi harus menjadi fungsional...

    By Blogger ratih putri, at 9:31 AM  

  • kontemplasi..
    muhasabah..

    hhmm..begitulah

    By Blogger Pecintalangit, at 2:15 PM  

  • makin ga ngerti..:-?

    *itu artinya bagus untuk berkaca :D

    By Anonymous Anonymous, at 4:10 AM  

  • Agung nulis puisi. Sudah lama saya ga baca tulisan Agung yang berirama sastra puisi setelah teks pembukaan ketua muktamar KMMP yang Agung sendiri ga hadir. Masih ingat ga? Waktu jadi ketua muktamar dulu

    By Blogger Galuh S Indraprahasta, at 5:00 AM  

  • This comment has been removed by a blog administrator.

    By Blogger agung, at 3:29 AM  

  • Puisi itu bisa melunturkan kerak hati

    memunculkan kearifan

    memberi pelajaran tentang kejujuran

    By Anonymous Anonymous, at 3:59 PM  

  • Buat Galuh..
    Cuma menerapkan nasihat Umar ra., " Didiklah anakmu dengan sastra, karena ia akan memperlembut hati.."

    Sepakat buat Ika...

    By Blogger agung, at 4:21 PM  

  • akhirnya dapat menikmati rangkaian cerita dari sebuah puisi.
    jadi kan ga perlu siapin memori yang besar buat menikmatinya.
    "puisi adalah sebuah lagu yang nada-nadanya tertuang dalam tulisan, sedangkan musik adalah lagu yang tertuang dalam lantunan suara."

    keep create your story and word with beautiful poem...

    By Blogger Anonim, at 12:29 PM  

  • makasih komennya ya gung, salam bwt niken, hehehe...

    By Blogger nkn, at 4:59 AM  

  • # Widiyarti
    Insya Allah... =)

    # Niken
    Aduh ada orang narsis dateng... Sampein sendiri aja ya, kan namanya sama he he he

    By Blogger agung, at 11:20 AM  

  • yang saya tangkap, kita harus melihat segala hal dari berbagai perspektif kan,, bahkan ada pepatah : "lihatlah dari satu sisi maka kamu akan berada dalam gelap, tapi lihatlah dari dua sisi maka kamu akan berada dalam terang". bener gak si gung apa yang aku tangkep?

    tapi seringkali manusia gak bisa melihat dari banyak sudut pandang. dan kalaupun dia bisa, dia tidak mau tahu ataupun pura2 tidak tahu,,
    nah gimana dong itu gung

    oya kasih comment dong ke blog ku gung,,

    By Blogger Ultimate reader, at 4:05 AM  

  • pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik

    By Anonymous pupuk organik, at 5:50 AM  

Post a Comment

<< Home