Duhai Diri
Engkau siap dengan sebuah kail,
Tak lupa sekaleng umpan berisi cacing campur jangkrik,
Serantang bekal sebagai teman di masa penantian
Jelas tergambar di benak,
Senyap ketenangan air,
Bercampur cicit burung dan hijau panorama,
Ikan besar, ikan besar, ikan besar!
Menit demi menit penuh penantian,
Tak sadar bekal pun telah mulai habis,
Umpan tiada berganti ikan besar, hanya ikan-ikan kecil...
Senyap yang damai berubah menjadi kejemuan,
Cicit burung ibarat cacian penuh penghinaan,
Hijau panorama? Ke mana mereka? Bah, hilang sudah!
Umpatan demi umpatan...
Keluh kesah dan serapah
Tak kunjung jua menjadikan keadaan lebih baik..
Duhai diri...
Tak cukupkah penuhnya bekal sebagai temanmu?
Tak cukupkah riangnya alam menyapa menjadi pelipur laramu?
Tak cukupkah ikan-ikan yang rela menghampirimu sebagai hasil?
Tak cukupkah nafasmu, denyut nadimu, penglihatanmu hari ini sebagai bukti...
Bahwa engkau tiada pernah berpagi dalam keadaan merugi??
Duhai diri...
Kala angan-angan belum tergapai,
Kala cita belum terjadi,
Cukuplah adanya engkau sebagai bukti...
Sediakanlah relung di hatimu untuk bersyukur !
Tak lupa sekaleng umpan berisi cacing campur jangkrik,
Serantang bekal sebagai teman di masa penantian
Jelas tergambar di benak,
Senyap ketenangan air,
Bercampur cicit burung dan hijau panorama,
Ikan besar, ikan besar, ikan besar!
Menit demi menit penuh penantian,
Tak sadar bekal pun telah mulai habis,
Umpan tiada berganti ikan besar, hanya ikan-ikan kecil...
Senyap yang damai berubah menjadi kejemuan,
Cicit burung ibarat cacian penuh penghinaan,
Hijau panorama? Ke mana mereka? Bah, hilang sudah!
Umpatan demi umpatan...
Keluh kesah dan serapah
Tak kunjung jua menjadikan keadaan lebih baik..
Duhai diri...
Tak cukupkah penuhnya bekal sebagai temanmu?
Tak cukupkah riangnya alam menyapa menjadi pelipur laramu?
Tak cukupkah ikan-ikan yang rela menghampirimu sebagai hasil?
Tak cukupkah nafasmu, denyut nadimu, penglihatanmu hari ini sebagai bukti...
Bahwa engkau tiada pernah berpagi dalam keadaan merugi??
Duhai diri...
Kala angan-angan belum tergapai,
Kala cita belum terjadi,
Cukuplah adanya engkau sebagai bukti...
Sediakanlah relung di hatimu untuk bersyukur !
Labels: Puisi dan Kutipan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home