pasopati

Wednesday, June 14, 2006

Menebak Republik BBM

Beberapa minggu lalu menonton acara komedi-politik (menurut saya) berjudul Republik BBM, timbul pertanyaan mengenai ending episode kali itu. Episode yang bercerita mengenai kondisi perkeretaapian nasional; kondisi yang familiar untuk saya selaku pengguna jasa kereta ekonomi maupun AC. Dan sepertinya rekan saya ada yang jauuuh lebih paham masalah beginian dengan detail cerita-ceritanya. Tapi bukan masalah substansi episode kali itu yang saya soroti, melainkan pernyataan Presiden Republik BBM (Taufik Savalas) bahwa seluruh anggota kabinet akan meliburkan diri selama sebulan penuh untuk pergi ke Jerman menonton Piala Dunia 2006. Singkat kata, episode berikutnya dari Republik BBM kemungkinan sehabis Piala Dunia 2006.

Hmm, selama beberapa hari ini saya percaya bahwa memang Republik BBM mencoba memberikan porsi kepada siaran live empat tahunan bernama World Cup 2006. Toh, kalau pun mereka bersaing, maka dalam logika saya mereka akan kalah. Jam tayang Republik BBM adalah jam 10 malam, sementara jam segitu sebuah partai Piala Dunia baru selesai. Sejam kemudian, partai berikutnya akan mulai. Jadi Republik BBM cuma punya slot 1 jam kosong, itu pun kalau tidak dikurangi slot komentator pasca pertandingan shift jam 20-22. Belum lagi slot komentator pra-pertandingan shift jam 23-01. Ya wajar aja kalo Republik BBm mengalah. Sepakbola terkadang menjadi pelarian dari masalah2 bangsa yang bertumpuk-tumpuk ini. Meskipun dikemas dengan humor, Republik BBM tetap akan kalah dengan Piala Dunia 2006.

Tapi, ternyata setelah membuka-buka beberapa artikel di detik dot com dan artikel Cara Pejabat Publik Menghadapi Kritik, ternyata praduga-praduga saya dahulu timbul kembali. Sempat tersiar "teori" tekanan MrVP (Mr. Vice President, sebutan Jakarta Post untuk MJK) kepada pemilik Indosiar untuk menghentikan acara itu. Bermula dari pertemuan para pemilik stasiun TV dengan MrVP pada awal bulan April, terbetik kabar bahwa ada celetukan dari salah satu pemilik stasiun TV yang mengkritik Republik BBM. Dipertegas oleh artikel yang ditulis Effendi Ghazali tadi, dan beliau notabene adalah orang yang senantiasa bergelut dengan Republik BBM, bahwa ada suasana "ketidaknyamanan" di Republik BBM pasca pertemuan itu; maka kesimpulan saya berubah 180 derajat.

Sepertinya saya harus meralat pendapat tentang kalahnya Republik BBM dari Piala Dunia 2006. Kalau ternyata memang benar gara-gara Presiden BBM nonton Piala Dunia 2006, berarti nothing to worried. Ada kalanya seorang presiden perlu refreshing. Kalau memang absennya Republik BBM adalah akibat "tekanan" politik, maka selamat datang kembali subversi.

Wallahu'alambishawwab

Labels:

9 Comments:

  • saya kok ga suka ya acara BBM,bingung aja nertain diri sendiri.

    btw subversi apaan bos?

    By Anonymous Anonymous, at 10:45 AM  

  • denger denger republik bbm mau pindah ke metro tv

    By Anonymous Anonymous, at 2:12 AM  

  • hmmm, tulisan tipe orang yang ngendon di depan internet...

    By Blogger Trian Hendro A., at 10:11 AM  

  • 2 beni : ya kapan lagi ketawa ben; kata DKI (dono kasino indro) "tertawalah sebelum tertawa dilarang" =))
    subversi : tindakan yang membahayakan pemerintah, sehingga bisa berujung hukuman dari pemerintah

    2 hiking : iya denger2 juga gitu.. tapi masa iya metro mau?

    2 trian : iya emang ngendon 8 jam full di depan internet =)

    By Blogger agung, at 6:18 AM  

  • iye gung, sayah juga curiga...
    kita tunggu aja. tapi kalo bener ada intervensi lagi kayak jaman dulu, skrg rasanya caranya lebih 'bagus'ya, lebig halus gitu...

    By Anonymous Anonymous, at 11:36 AM  

  • Makanya dari awal saya ogah nonton, takut keputus di tengah jalan, eeee.... lagi kepancing 3 episode udah kejadian.
    tapi siapa gak takut "Bethara kala"
    Sumbering BeboYo

    By Anonymous Anonymous, at 4:18 AM  

  • Buat lucky :
    Ya belajar dari masa lalu lah luck.. Masa caranya sama2 aja =)

    Buat mas eko :
    Bisa aja sampeyan.. Jangan ngeledek gitu ah; gitu2 presiden kita lho =)

    By Blogger agung, at 10:22 AM  

  • --sama ama beni--
    kok gw juga ga suka acara republik bbm itu ya??

    btw, buat acara2 yang nampilin tulisan ato tema kereta kaya episode bbm kemaren sebenernya ga pernah gw tonton, kecuali kalo gw tau, si penulis/pembahasnya itu juga anak kereta (ato minimal dulunya anak kereta).

    tapi waktu itu gw tonton sih episod itu, dan gw kecewa, soalnya presiden bbm meninjau krl waktu tengah hari bolong, ya jelas kosong lah!!

    By Blogger Awan Diga Aristo, at 3:46 AM  

  • kapan ya? pemimpin2 kita (dan kita juga tentunya) bisa belajar berbesar hati untuk menerima kritikan... saharusnya kita bersyukur, jika masih ada yang mengingatkan...(karena itu tanda kepedulian...)

    By Anonymous Anonymous, at 10:22 AM  

Post a Comment

<< Home